Nama Anggota Kelompok :
1. Berri Suandi (11112440)
2. Yuan Darussalam (17112884)
3. Yudistira Dwi Satrya (17112915)
Kelas : 4 KA 07
Etika
dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
Etika dan
Profesionalisme TSI terdiri dari tiga kata, yakni etika, profesionalisme, dan
TSI.
Pertama adalah Etika,
apa yang dimaksud dengan etika? berikut adalah Pengertian Etika secara
(Etimologi), berasal dari bahasa Yunani, Ethos, yang berarti watak kesusilaan
atau adat kebiasaan. Dapat dikatakan bahwa etika merupakan ilmu pengetahuan
yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia.
Arti dari bentuk
jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh
Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis
(asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
terdapat dua macam
dalam etika yaitu etika deskriptif dan etika normatif, berikut adalah
Macam-macam etika :
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara
apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang
terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa
tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat
bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi, etika normatif merupakan
norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.
Macam-macam Etika
Secara Umum
Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori
etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika
Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
b. Etika
Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia.
Pengertian dari kata
Profesionalisme, profesialisme
Berasal dari kata profesional yang mempunyai makna berhubungan dengan
profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994).
Sedangkan profesionalisme itu sendiri adalah tingkah laku, keahlian atau
kualitas dan seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Menurut Abdulrahim (dalam suhrawardi, 1994 :10) bahwa
profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang wajib dipunyai setiap
eksekutif yang baik, dimana didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut
:
Punya Keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam
mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidang tadi.
Punya ilmu dan
pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa suatu masalah dan peka didalam
membaca situasi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik
atas dasar kepekaan.
Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang dihadapannya.
Punya sikap mandiri
berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan
menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi
dirinya dan perkembangan pribadinya.
Secara umum ciri-ciri
profesionalisme pada bidang informasi teknologi ( IT ) adalah :
·
Memiliki kemampuan dan ketrampilan
dalam bidang pekerjaan IT
·
Memiliki wawasan yang luas.
·
Memiiliki kemampuan dalam analisa dan
tanggap terhadap masalah yang terjadi.
·
Mampu berkerjasama dan dapat menjalin
hubungan baik dengan rekan-rekan kerja
·
Dapat menjaga kerahasian dari sebuah
data dan informasi
·
Dapat menjunjung tinggi kode etik dan
displin etika.
Pengertian dari Teknologi Sistem Informasi (TSI) merupakan tenologi yang tidak
terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data,
aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta
organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi). sebuah teknologi yang
dapat mengubah dunia, memberikan banyak pengetahuan serta informasi yang
bermanfaat dengan gagasan bentuk teknologi yang mumpuni yang dirasa tidak akan
ada habisnya dan terus dapat untuk dikembangkan.
Yang dimaksud dengan
Etika dan Profesionalisme TSI?
Jadi, pengertian dari etika dan profesionalisme TSI adalah norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau
kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan
teknologi sistem informasi di lingkungannya. sebagai pekerja teknologi
informasi yang memiliki aturan aturan serta sikap dan tingkahlaku dalam
pengoperasian teknologi informasi.
Mengapa Etika dan
Profesionalisme TSI dibutuhkan?
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah
agar dalam sebuah pekerjaan yang membutuhkan sikap dan tanggung jawab,manusia
lebih baik saat mengetahui aturan aturan yang harus dipenuhi sehingga Manusia
yang memiliki etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang
lain. Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dapat membuat seorang
menjadi pribadi yang mengetahui apa tanggung jawab dan sikap yang bernar yang
harus ia ambil dan putuskan. profesionalisme juga membuat seseorang menjadi
paham benar apa yang harus dikerjakan dan mendidik untuk menjadi manusia yang
berkulitas.
Etika dalam teknologi
informasi bertujuan agar seseorang dapat :
·
Mampu memetakan permasalahan yang
timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
·
Mampu menginventarisasikan dan
mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
·
Mampu menemukan masalah dalam penerapan
etika teknologi informasi.
Tujuan pokok dari
rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi :
·
Standar‐standar etika menjelaskan dan
menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
·
Standar‐standar etika membantu tenaga ahli
profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi
dilema‐dilema
etika dalam pekerjaan.
·
Standar‐standar etika membiarkan profesi
menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan
yang jahat dari anggota‐anggota
tertentu.
·
Standar‐standar etika mencerminkan /
membayangkan pengharapan moral‐moral
dari komunitas, dengan demikian standar‐standar
etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode
etik) profesi dalam pelayanannya.
·
Standar‐standar etika merupakan dasar untuk
menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum
(atau undang‐undang).
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau
denda dari induk organisasi profesinya.
Kapan menerapkan
Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang hendak
menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Tetapi etika dan
profesionalisme TSI ini tidak hanya digunakan saat sedang melakukan sebuah
proyek yang akan dijalankan, melainkan juga harus dijalankan setiap waktu pada
saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan
profesionalisme harus nyata.
Ada empat isu-isu
etika yang harus diperhatikan, yakni:
1.
Isu privasi: rahasia
pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail,
memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi).
Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi
mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku
untuk individu, kelompok, dan institusi.
2.
Isu akurasi: autentikasi,
kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang
bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa
yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
3.
Isu properti: kepemilikan
dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling
umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan
perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi
para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
4.
Isu aksesibilitas: hak
untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga
menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Isu-isu tersebut
harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan
harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu
perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.'
Siapa pengguna Etika
dan Profesionalisme TSI?
Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah semua elemen di dalam suatu
lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja
ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan
profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika seperti yang telah
dijelaskan di atas.
Tujuan digunakannya
Etika dalam Teknologi Sistem Informasi
·
Mampu memetakan permasalahan yang
timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
·
Mampu menginventarisasikan dan
mengidentifikasikan etika dalam teknologi informasi.
·
Mampu menemukan masalah dalam penerapan
etika teknologi informasi.
Penerapkan Etika dan
Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
Penerapa Etika dan profesionalitas teknologi sistem informasi Harus
dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam Teknologi Sistem Informasi
seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan
teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan
etika dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi, sehingga pengguna etika
dan profesionalisme Teknologi Sistem Informasi ini tentunya adalah semua elemen
di dalam suatu lingkungan kerja yang akan dan telah menggunakan Teknologi
Sistem Informasi untuk menghindari adanya isu-isu etika dalam pemanfaatan TI.
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab moral
untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di setiap kesempatan
dantempat khususnya tempat kita bekerja. Hal itu termasuk melaksanakan peran
kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem
bisnis dalam organisasi.
Sumber
: http://cepat-saji.blogspot.co.id/2015/03/etika-dan-profesionalisme-teknologi.html