Nama Kelompok :
Yuan Darussalam (17112884 ) Rachmanda Bayu P (15112826)
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:
Kalimat
tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya
mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu
predikat, serta satu keterangan (jika perlu)
Kalimat
majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu
dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di
dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung
yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara
melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
1. Kalimat
Majemuk Setara
2. Kalimat
Majemuk Rapatan
3. Kalimat
Majemuk Bertingkat
4. Kalimat
Majemuk Campuran
Ciri-Ciri Kalimat
a. Terdiri atas satu
kata atau lebih, lazimnya lebih dari satu kata.
b. Umumnya dalam
susunan:
1) S – P
2) S – P – O
3) S – P – O – O
4) Keterangan
hanya sebagai ‘penjelas’ dan tidak mutlak ada.
c. Dimulai dengan huruf
besar dan diakhiri dengan titik.
d. Subyek dan predikat
dapat dimutasikan.
e. Dalam kalimat tulis,
subyek dan predikat harus eksplisit.
f. Dalam kalimat lisan
salah satu unsur atau lebih dari S, P, O , atau K,
dapat dihilangkan.
g. Kalimat dengan
kalimat dapat digabung, menjadi kalimat majemuk setara, atau kalimat majemuk
bertingkat, atau kalimat majemuk campuran, atau menjadi paragraf.
POLA KALIMAT DASAR
Kalimat yang paling
sederhana berpola S-P, meskipun ada yang hanya berpola P. Yang paling kompleks
adalah yang berpola S-P-O-Pel-Ket.
Contoh:
1.
S-P: Saya mahasiswa.
2.
S-P-O: Rani mendapat hadiah.
3.
S-P-Pel: Beliau menjadi ketua koperasi.
4.
S-P-Ket: Kami tinggal di Jakarta.
5.
S-P-O-Pel: Dia mengirimi ibunya uang.
6.
S-P-O-Ket: Riska menyimpan uang di bank.
7.
S-P-O-Pel-Ket: Rudy membelikan anaknya boneka tadi siang.
Kita telah dapat
menentukan pola kalimat dasar itu sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli,
pola
kalimat dasar dalam
bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. KB + KK : Mahasiswa
berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu
ramah.
3. KB + KBil : Harga
buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) :
Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 :
Mereka menonton film.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3
: Paman mencarikan saya pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Rustam
peneliti.
Ketujuh pola kalimat
dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-pola
dasar itu
digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.
UNSUR-UNSUR
KALIMAT
1. Subjek
Subjek adalah unsur
pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan
mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan
dapat terpelihara strukturnya.
¨
Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek dapat
dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang
dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia,
biasanya digunakan kata tanyasiapa.
Contoh:
Buku itu saya serahkan.
Saya menyerahkan buku itu
¨
Disertai Kata Itu, itu dan tersebut.
Subyek disertai kata
ganti penunjuk, ini, itu, dan tersebut yang
ditempatkan di antara subyek dan predikat, bahkan kata ganti penunjuk itu
sendiri dapat bertindak menjadi subyek
Contoh:
Perhiasannya anggun. (Meja itu, subyek)
Itu perhiasan anggun. (Itu, subyek)
¨
Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif
kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya
adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga
merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan
kata adalah atau ialah.
Contoh:
¨
Mempunyai Keterangan Pewatas Yang
Kata yang menjadi subjek
suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan
penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
Contoh:
Icuk Sugiato yang juara
dunia bulu tangkis tahun 1983 kalah lagi
bertanding dengan Yang
Yang.
¨
Tidak Didahului Preposisi
Subjek tidak didahului
preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada.
Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga
menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
¨
Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan berupa
nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau
adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.
Contoh:
Pertemuan itu ditunda sampai minggu depan.
(Subyek, Pertemuan itu,
kata benda)
Panasnya sangat menyengat. (Subyek, Panasnya,
kata keadaan yang
dibendakan)
Mahasiswa yang pemalu
itu memenangkan lomba melukis.
(Subyek, Mahasiswa
yang pemalu itu, frasa nominal)
¨
Subyek boleh didahului kata tugas, yaitu kata depan dan kata
penghubung,
kecuali bahwa.
Kata tugas ini berfungsi untuk memperluas kalimat.
Contoh:
Sudah kami ketahui bahwa ia tidak
datang.
Telah terbukti bahwa ia
mencuri.
Dari hasil laboratorium diketahui bahwa golongan darah mereka sama.
¨
Subyek dapat dihilangkan dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Mereka ingin pulang karena (mereka) sudah
terlalu letih.
Mereka ingin pulang karena
sudah terlalu letih.
Dia bukan dokter melainkan (dia) produser film.
Dia bukan dokter melainkan produser film.
2. Predikat
Predikat juga merupakan
unsur utama suatu kalimat di samping subjek Bagian ini khusus membicarakan
ciri-ciri predikat secara lebih terperinci.
¨
Predikat berupa kata (kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan,
dan kata depan) dan kelompok kata.
Predikat ditempati oleh
lima kelas kata atau kelompok kata sbb.:
a)
Predikat berupa kata benda atau frasa nomina
Mereka itu mahasiswa.
Bapak itu pimpinan
perusahaan
b)
Predikat berupa kata kerja atau frasa verbal
Mereka belajar di
teras rumah.
Dia datang
memenuhi janjinya.
c)
Predikat berupa kata sifat atau frasa ajektiva.
Mereka malas ke
sekolah pagi ini.
Harganya mahal
sekali.
d)
Predikat berupa kata bilangan atau numeralia.
Kenaikan rata-rata 5 %.
Jumlah penonton sekitar seribu
orang.
¨
Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna,
bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah
predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat
digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong
(identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk
menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Contoh : Mereka sedang
berdiskusi.
Pertemuan itu kurang menari
¨
Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat
berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu
terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas
antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
¨
Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa
Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak.
Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang
berupa verba atau adjektiva. Di sampingtidak sebagai penanda
predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang
berupa nomina atau predikat kata merupakan.
¨
Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang
berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum,
dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva.
Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas,
kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak,
dan mau.
Peran dalam predikat
Peran predikat dalam
kalimat mengungkapkan tiga informasi, yaitu:
a)
pernyataan
Contoh:
Pedagang terkenal
itu anak seorang nelayan
(Predikat berupa frasa nominal)
b)
perintah
Dalam peran perintah
perlu diperhatikan beberapa cacatan penting.
i)
Subyek dapat ditiadakan
ii)
Setiap kalimat diakhiri dengan tanda seru.
iii) Dapat berupa kata kerja tanpa imbuhan (aus)
seperti: pulang, pergi, gerak, dan tenang.
iv)
Partikel lah mempertegas (kalimat) perintah
v)
Kata-kata seperti: ayo, silahkan, mari, oke, dilarang, jangan, dan harap memperhalus
peran perintah menjadi ajakan, permohonan, dan larangan,
sepeti contoh:
Harap tenang!
Perhatikan baik-baik!
Jangan dibagikan dahulu!
c)
Pertanyaan
Peran pertanyaan
dinyatakan dengan intonasi menaik dan menurun serta tanda tanya (?) dalam
kalimat tulis.
Perlu diketahui beberapa
hal tentang peran pertanyaan ini.
i)
Semua kelas kata atau frasa yang menempati predikat dapat menyatakan pertanyaan
seperti terlihat dalam semua contoh
ii)
Partikel kah dapat ditambahkan sebagai penekanan
Contoh: Marahkah dia?
iii)
Dengan merubah intonasi, yaitu intonasi menaik atau menurun,
predikat pernyataan
dapat menjadi predikat pertanyaan
Contoh: Dia ke sini
kemarin. (Pernyataan)
Dia kesini kemarin?
(Pertanyaan)
iv)
Kata tanya seperti: apa, siapa, bagaimana, mengapa, di mana, kapan
dapat ditambahkan dan
intonasi kalimat akan menurun.
Contoh: Apa isi
surat ini?
3 Objek
Unsur kalimat ini
bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang
sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat
yang berupa verbal intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-)
tidak memerlukan objek, sedangkan verbal transitif yang memerlukan objek
kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
¨
Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki
tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
¨
Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya
terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam
kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan
bentuk verba predikatnya.
¨
Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu
menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata
lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
¨
Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti
nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat
menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
4. Pelengkap
Pelengkap dan objek
memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
• Bersifat wajib ada
karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
• Menempati posisi di
belakang predikat.
• Tidak didahului
preposisi.
Perbedaannya terletak
pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika
terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek
kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
¨
Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan
objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap
masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat
berikut.
a) Diah
mengirimi saya buku baru.
b) Mereka
membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku
baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap
dan tidak mendahului predikat.
¨
Tidak Didahului Preposisi
Seperti objek, pelengkap
tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut
keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian ini.
5. Keterangan
Keterangan merupakan
unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang
dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu,
cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak
kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh,
dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata
penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika,
dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
¨
Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek,
predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang
kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
¨
Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat,
keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan
dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan
predikat.
¨
Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan
berdasarkan perannya di dalam kalimat.
1. Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat
berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah
kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang,
dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian
kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari
Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu
yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu,
seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
2. Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa
frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di,
pada, dan dalam.
3.Keterangan Cara
Keterangan cara dapat
berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan
cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara
yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara.
Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh
kata dengan dan dalam.
4. Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa
frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh
kata karena atau lantaran yang diikuti oleh
nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai
oleh konjungtor karena atau lantaran.
5. Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa
frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh
kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan
yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtorsupaya, agar,
atau untuk.
6. Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi
memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis,
keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (–), atau tanda kurang.
Perhatikan contoh
berikut.
¨
Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
7. Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan
memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari
keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang
diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang
diterangkan. Seperti contoh berikut.
¨
Siswanto, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
Keterangan tambahan
(tercetak miring) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu
kata Siswanto.
8. Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas
memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau
pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak
dapat ditiadakan. Contohnya sebagai berikut.
¨
Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
Contoh diatas
menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan
hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.
Download Power Point
Download Power Point
ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
BalasHapusHalo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Promo :
- Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
- Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
Situs Login : arenakartu.org
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.